Cara Budidaya Bawang Merah

- Maret 14, 2018

Cara Budidaya Bawang Merah

 
Cara Budidaya Bawang Merah - Bawang merah adalah satu dari sekian banyaknya komoditas hortikultura yng Amat dibutuhkan oleh kita-kita bagi atau bisa juga dikatakan untuk kepentingan kehidupannya.budidaya bawang merah memanglah tak tak mampu dibayangkan mulus begitu saja, ramai sekali kendala kendala yng Perlu di persiapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menanggulanginnya. disini kami akan mengulas wacana tips budidaya menanggulangi serangan hama serta penyakit, kekurangan unsur mikro, yng memicu panen menurun. para petani bawang merah mampu mencoba menaikan produksi bawang merah secara kuantitas, kualitas serta kelestaraian menjadikan petani bisa berkarya serta berkompetisi di kancah pedagangan bebas.
Cara Budidaya Bawang MerahBeberapa prosedur yng Perlu di perhatikan disaat mengawali membudidayakan bawang merah antara lain : Pra Tanam Bawang MerahSyarat TumbuhBawang merah bisa tumbuh pada tanah sawah ataupun tegalan, tekstur tengah hingga liat. Jenistanah Alluvial, Glei Humus ataupun Latosol, pH 5.6 – 6.5, ketinggian 0-400 mdpl, kelembaban 50-70 %,suhu 25-320 C.

Pengolahan TanahPupuk sangkar disebarkan di lahan yang dengannya dosis 0,5-1 ton/ 1000 m2Diluku lantas digaru (biarkan + 1 minggu)Dibuat bedengan yang dengannya lebar 120 -180 cmDiantara bedengan pertanaman dibuat saluran air (canal) yang dengannya lebar 40-50 cm serta kedalaman 50cm.Andaikan pH tanah tidak lebih dari 5,6 diberi Dolomit dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di atas bedengan dandiaduk rata yang dengannya tanah lantas biarkan 2 minggu.Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan GLIO 100 gr (1 bungkus GLIO) dicampur 25-50 kgpupuk sangkar matang, diamkan 1 minggu lantas taburkan merata di atas bedengan.
Pupuk DasarBerikan pupuk : 2-4 kg Urea + 7-15 kg ZA + 15-25 kg SP-36 secara merata diatas bedengan dandiaduk rata yang dengannya tanah.Ataupun andai dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 dicampur ratadengan tanah di bedengan.Siramkan pupuk SUPER NASA yng sudah dicampur air secara merata di atas bedengan dengandosis ± 10 botol/1000 m2 yang dengannya tips :
  • Pengganti 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Lantas setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyiram bedengan.
  • Pengganti 2 : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 sendok peres makan Super Nasa bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyiram 5-10 meter bedengan. Biarkan selama 5 – 7 hari
Pemilihan Bibit
  • Ukuran umbi bibit yng optimal merupakan 3-4 gram/umbi.
  • Umbi bibit yng baik yng sudah disimpan 2-3 bulan serta umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya)
  • Umbi bibit Perlu sehat, ditandai yang dengannya bentuk umbi yng kompak (tak keropos), kulit umbi tak luka (tak terkelupas ataupun berkilau)
Fase Tanam Bawang Merah
  1. Jarak Tanam
    Pada Musim Kemarau, 15 x 15 cm, varietas Ilocos, Tadayung ataupun Bangkok Pada Musim Hujan 20 x 15 cm varietas Tiron
  2. Cara Tanam
    Umbi bibit direndam dulu dalam larutan NASA + air ( dosis 1 tutup/lt air ) Taburkan GLIO secara merata pada umbi bibit yang sudah direndam NASA Simpen selama 2 hari sebelum tanam Pada tatkala tanam, seluruh bagian umbi bibit yng sudah siap tanam dibenamkan ke dalam permukaan tanah. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tiap lubang ditanam satu buah umbi bibit.
Awal Pertumbuhan Bawang Merah ( 0 – 10 HST )
  1. Pengamatan HamaWaspadai hama Ulat Bawang ( Spodoptera exigua ataupun S. litura), telur diletakkan pada pangkal serta ujung daun bawang merah secara berkelompok, maksimal 80 butir. Telur dilapisi benang-benang putih semisal kapas. Kelompok telur yng didapati pada rumpun tanaman hendaknya diambil serta dimusnahkan. Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan yang dengannya VIREXI ataupun VITURA . Umumnya pada bawang lebih Suka terserang ulat grayak jenis Spodoptera exigua yang dengannya tanda terdapat garis hitam di perut /kalung hitam di leher, dikendalikan yang dengannya VIREXI. Ulat tanah . Ulat ini berwarna coklat-hitam. Pada bagian pucuk /titik tumbuhnya serta tangkai kelihatan rebah lantaran dipotong pangkalnya. Kumpulan ulat pada senja/malam hari. Jaga kebersihan dari sisasisa tanaman ataupun rerumputan yng jadi sarangnya. Semprot yang dengannya PESTONA. Penyakit yng Perlu diwaspadai pada awal pertumbuhan merupakan penyakit layu Fusarium. Gejala serangan penyakit ini ditandai yang dengannya menguningnya daun bawang, selanjutnya tanaman layu yang dengannya cepat (Jawa : ngoler). Tanaman yng terserang dicabut lantas dibuang ataupun dibakar di tempat yng jauh. Preventif kendalikan yang dengannya GLIO.
  2. Penyiangan serta PembumbunanPenyiangan pertama di lakukan umur 7-10 HST serta di lakukan secara mekanik bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuang gulma ataupun tumbuhan liar yng mungkin dijadikan inang hama ulat bawang. Pada tatkala penyiangan di lakukan pengambilan telur ulat bawang Di lakukan pendangiran, yakni tanah di sekeliling tanaman didangir serta dibumbun supaya perakaran bawang merah selalu tertutup tanah. Selain itu bedengan yng rusak ataupun longsor butuh dirapikan kembali yang dengannya tips memperkuat tepi-tepi selokan yang dengannya lumpur dari dasar saluran (di Brebes disebut melem).Pemupukan pemeliharaan/susulan Dosis pemupukan bervariasi bergantung jenis serta kondisi tanah setempat. Andai kelebihan Urea/ZA bisa menghasilkan leher umbi tebal serta umbinya kecil-kecil, namun andai tidak lebih, pertumbuhan tanaman terhambat serta daunnya menguning pucat. Kekurangan KCl pula bisa memicu ujung daun mengering serta umbinya kecil.
  3. Pemupukan di lakukan 2 kali ( dosis per 1000 m2 )- 2 minggu : 5-9 kg Urea+10-20 kg ZA+10-14 kg KCl– 4 minggu : 3-7 kg Urea+ 7-15 kg ZA+12-17 kg KCl
    Campur secara merata ketiga jenis pupuk yang telah di sebutkan serta aplikasikan di sekeliling rumpun ataupun garitan tanaman. Pada tatkala pemberian jangan hingga di kenai tanaman agar bisa daun tak terbakar serta terganggu pertumbuhannya. Ataupun andai dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 diberikan pada umur ± 2 minggu.
  4. Pengairan Pada awal pertumbuhan di lakukan penyiraman dua kali, yakni pagi serta sore hari. Penyiraman pagi hari usahakan sepagi barangkali di tatkala daun bawang masih kelihatan basah bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi serangan penyakit. Penyiraman sore hari dihentikan andai persentase tanaman tumbuh sudah mencapai lebih 90 % Air salinitas tinggi tidak lebih baik bagi pertumbuhan bawang merah Tinggi permukaan air pada saluran ( canal ) dipertahankan setinggi 20 cm dari permukaan bedengan pertanaman
Fase Vegetatif ( 11- 35 HST )
  1. Pengamatan Hama serta PenyakitHama Ulat bawang, S. litura serta S. exigua Thrips, mulai menyerang umur 30 HST lantaran kelembaban di sekeliling tanaman relatif tinggi yang dengannya suhu rata-rata diatas normal. Daun bawang yng terserang warna-nya putih berkilat semisal perak Serangan berat berlangsung pada suhu udara diatas normal yang dengannya kelembaban diatas 70%. Andai didapati serangan, penyiraman di lakukan pada siang hari, amati predator kumbang macan. Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan yang dengannya BVR ataupun PESTONA. Penyakit Bercak Ungu ataupun Trotol, penyebabnya yaitu oleh jamur Alternaria porii melalui umbi ataupun percikan air dari tanah. Gejala serangan ditandai terdapatnya bintik lingkaran konsentris berwarna ungu ataupun putih-kelabu di daun serta di tepi daun kuning dan mongering ujung-ujungnya. Serangan pada umbi sehabis panen menghasilkan umbi busuk hingga berair yang dengannya warna kuning sampai-sampai merah kecoklatan. Andai ada hujan rintik-rintik segera di lakukan penyiraman. Preventif yang dengannya penebaran GLIO. Penyakit Antraknose ataupun Otomotis, penyebabnya yaitu oleh jamur Colletotricum gloesporiodes. Gejala serangan merupakan ditandai terbentuknya bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan yng akan memicu patahnya daun secara serentak (sebutan Brebes: otomatis). Andai ada gejala, tanaman terserang segera dicabut dibakar serta dimusnahkan. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk jamur yng ada didalam tanah kendalikan yang dengannya GLIO Penyakit oleh virus.Gejalanya pertumbuhan kerdil, daun menguning, melengkung ke segala arah serta terkulai dan anakannya tidak banyak. Usahakan memakai bibit bebas virus serta pergiliran tanaman selain golongan bawang-bawangan. Busuk umbi oleh bakteri.
  • Umbi yng terserang jadi busuk serta berbau. Biasa menyerang sesudah dipanen. Usahakan tempat yng kering.
  • Busuk umbi/ leher batang oleh jamur.
  • Bagian yng terserang jadi lunak, melekuk serta berwarna kelabu. Jaga supaya tanah tak terlalu becek (atur drainase).
  • Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pencegahan hama-penyakit usahakan pergiliran tanaman yang dengannya jenis tanaman lain (bukan golongan Bawang-bawangan. PESTISIDA Kimia dipakai menjadi pengganti yang terakhir bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi serangan hama-penyakit.
Pengelolaan Tanaman
Penyiangan kedua di lakukan pada umur 30-35 HST dilanjutkan pendagiran, pembumbunan serta perbaikan bedengan yng rusak.
Penyemprotan POC NASA yang dengannya dosis 4-5 tutup/tangki tiap 7-10 hari sekali mulai 7 hari sesudah
tanam sampai-sampai hari ke 50-55. Mulai hari ke 35 penyemprotan ditambah HORMONIK yang dengannya dosis 1-2
tutup/ tangki (dicampurkan yang dengannya NASA).
Pengairan, penyiraman 1x per hari pada pagi hari, andai ada serangan Thrips serta ada hujan rintikrintik
penyiraman di lakukan siang hari.
Pembentukan Umbi ( 36 – 50HST )Pada fase pengamatan HPT percis semisal fase Vegetatif, yng butuh diperhatikan adalahpengairannya. Butuh air yng tidak sedikit pada musim kemarau menjadikan butuh di lakukan penyiramansehari dua kali yakni pagi serta sore hari.Pematangan Umbi ( 51- 65 HST )Pada fase ini tak begitu tidak sedikit air menjadikan penyiraman cuma di lakukan sehari sekali yakni padasore hari.Panen serta Cara PanenPanen 60-90 % daun sudah rebah, dataran rendah pemanenan pada umur 55-70 hari, dataran tinggi umur70 – 90 hari. Panen di lakukan pada pagi hari yng cerah serta tanah tak becek. Pemanenan yang dengannya pencabutan batang serta daun-daunnya. Selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan (Jawa : dipocong)
Pasca Panen Bawang MerahPenjemuran yang dengannya alas anyaman bambu (Jawa : gedeg). Penjemuran pertama selama 5-7 hari yang dengannya bagian daun menghadap ke atas, tujuannya mengeringkan daun. Penjemuran kedua selama2-3 hari yang dengannya umbi menghadap ke atas, tujuannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengeringkan bagian umbi serta sekalian di lakukan pembersihan umbi dari sisa kotoran ataupun kulit terkelupas serta tanah yng terbawa dari lapangan. Kadar air 89 85 % baru disimpan di gudang. Penyimpanan, ikatan bawang merah digantungkan pada rak-rak bambu. Aerasi diatur yang dengannya baik, suhu gudang 26-290C kelembaban 70-80%, sanitasi gudang.
Demikianlah analisis wacana tips budidaya bawang merah yng barangkali mampu menjadi rujukan kamu yng tengah ingin membudidayakan bawang merah. mudah-mudahan analisis tulisan atau artikel ini memberikan manfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk sahabat sahabat sekalian...

Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2014/09/cara-budidaya-bawang-merah.html.

Seputar Cara Budidaya Bawang Merah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Budidaya Bawang Merah