Cara Pembenihan Ikan Gurame

- Februari 06, 2018

Cara Pembenihan Ikan Gurame

 
Cara Pembenihan Ikan Gurame - Ikan gurame adalah ikan yng digemari oleh kalangan menengah ke atas bagi atau bisa juga dikatakan untuk makanan sehari hari maupun bagi atau bisa juga dikatakan untuk menu makanan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjamu tamu tamunya, ikan disukai seluruh orang lantaran daging ikannya yng buket/padet serta kenyal dan mempunyai rasa yng gurih. ikan ini adalah ikan yng masa pertumbuhannya lumayan lambat, serta tidak sedikit di sekeliling tempat tinggal saya memelihara ikan gurame cuma bagi atau bisa juga dikatakan untuk hobi ataupun hiburan diwaktu senggang, jarang yng melimpahkan penghasilan utamanya di pembenihan ikan gurame. sebetulnya bisnis bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembenihan ikan gurame ini Amat tidak jelek alias bagus sekali prospek kedepannya, lantaran khususnya di daerah lampung masih jarang yng berbisnis pembenihan ikan gurame. disini saya akan mengulas bagaimana tatacara pembenihan ikan gurame, saya mengambil beberapa rujukan dari beberapa blog yng mengulas perihal bagaimana proses pembenihan ikan gurame, satu dari sekian banyaknya rujukan dari blog 1001budidaya.com.

Cara Pembenihan Ikan Gurame

Bisnis pembenihan ikan gurame ini meliputi pemeliharaan induk pemijahan, penetasan telur ikan gurame, serta perawatan larva hingga berukuran sebesar biji oyong. Larva berumur 12-30 hari ini selanjutnya dirawat hingga bobotnya mencapai 10 – 15 g/ekor (umur 4 bulan). Benih sebesar ini siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk didederkan. Akan tetapi, ada pula yng menjual telur bagi atau bisa juga dikatakan untuk di tetaskan.
Pemilihan Induk Gurame
Tanda induk jantan yng dipilah merupakan adanya benjolan di kepala bagian atas, rahang bawah yng tebal serta tak adanya bintik pada kelopak sirip dada. Warna tubuhnya memerah berbintik hitam terang degan perut membentuk sudut tumpul. Sedangkan induk betina yng siap pijah ditandai yang dengannya bentuk kepala bagian atas datar rahang bawah tipis serta adanya bintik hitam pada kelopak sirip dada. Warna tubuhnya lebih terang daripada induk jantan serta bentuk perutnya besar bulat.
Tanda lain-lainnya merupakan kelamin induk betina akan mengeluarkan telur berwarna putih andai perut ditekan ke arah kelamin. Sedangkan induk jantan yng telah matang akan mengeluarkan sperma berwarna putih. Cara gampang menentukan kematangan gonad induk jantan merupakan yang dengannya melihat tingkah lakuya yng selalu beriringan bersama induk betina serta mulai membuat sarang dari rumput kering. Sementara itu, kematangan gonad betina bisa dilihat dari perut yng membesar serta terasa lunak tatkala diraba.
Pemijahan Ikan Gurame
Induk yng telah matang gonad siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk ditebarkan di kolam pemijahan. Kolam pemijahan adalah kolam khusus yng ukuran minimumnya 20 m2 serta maksimum 1.000 m2, yang dengannya kedalaman 1-1,5 m. Kualitas air kolam pemijahan yng baik bersuhu 25 – 30 C, nilai pH 6,5 – 8,0, laju penggantian air 10-15% per hari, serta ketinggian air kolam 40 – 60 cm.
Di dalam kolam Perlu dipasang bahan sarang serta sosog. Sosog menjadi tempat sarang telur diletakkan 25-30 cm dari permukaan air kolam, sementara bahan sarang bisa diletakkan di permukaan air ataupun di kedalaman 5-10 cm dari permukaan air.
Pemindahan induk dari kolam pemeliharaan sebaiknya di lakukan yang dengannya mempergunakan baskom. Perpindahan yang dengannya tatacara ini akan mengurangi risiko stres pada ikan. Sebaiknya, induk diletakkan dekat pintu pemasukan air, lantaran pada bagian yang telah di sebutkan oksigen yng terlarut di dalamnya masih tinggi. Padat tebar induk merupakan 1 ekor ikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk 5 m2 kolam, yang dengannya perbandingan jumlah jantan : betina merupakan 1 : 3.
Proses pemijahan umumnya akan berlangsung satu minggu sesudah induk gurame berada di dalam kolam pemijahan. Kesuksesan pemijahan bisa diamati yang dengannya melihat permukaan air kolam. Andai tercium bau amis yng diikuti yang dengannya munculnya tidak sedikit minyak di permukaan air, berguna sudah berlangsung proses pemijahan.
Seusai pemijahan selesai. Pengambilan sarang di lakukan secara hati-hati yang dengannya tatacara memegang sisi luar bagian paling bawah sarang.
Penetasan Telur GurameSarang yng sudah diangkat dari kolam pemijahan dimasukkan ke dalam ember yng berisi air serta campuran Metheline Blue. Telur yng hidup umumnya berwarna kuning cerah ataupun bening transparan, sedangkan telur yng gagal menetas berwarna putih suram serta tak transparan. Telur-telur yng mati Perlu disingkirkan agar bisa tak menular ke telur yng sehat.
Selanjutnya sarang dalam ember yang telah di sebutkan dibawa ke tempat penetasan. Telur akan menetas dalam kurun waktu 41 jam. Tempat penetasan sebaiknya berada di lingkungan tenang, lantaran telur tak akan menetas andai Suka kaget.
Dahulu tidak sedikit petani yng menetaskan telur gurame di kolam penetasan yng sekalian pula adalah kolam pemijahan. Telur-telur yng sudah dibuahi induk jantan akan di awasi oleh induk betina hingga menetas. Gerakan induk betina di sekeliling sarang akan memicu bertambahnya oksigen terlarut di dalam air, serta akan menghidupkan telur-telur yng dijaganya. Telur akan menetas menjadi larva pada hari ke 11 – 12.
Pemeliharaan Benih / Penebaran Benih Ikan GurameBenih yng telah berukuran 0,5 g/ekor telah bisa dipelihara dalam happa yng dipasang pada bak ataupun kolam pemeliharaan benih. Teknologi pemeliharaan yang dengannya happa adalah teknik bagi atau bisa juga dikatakan untuk memacu pertumbuhan gurame sejak dini. Pemeliharaan yang dengannya happa ini akan menghasikan benih yng bongsor serta sehat.
Happa dibuat yang dengannya tatacara mengikat kain halus pada tonggak bambu yng ditancapkan ke dasar kolam. Jumlah tonggak bambu yng dibutuhkan minimum empat buah. Andai ukuran happa cukup besar, di bagian sisi terpanjang happa butuh ditambah 2 tonggak bagi atau bisa juga dikatakan untuk menahan happa supaya tak jatuh. Atur posisi happa supaya terendam dua pertiga bagian dalam air kolam.
Benih ditebar pada pagi ataupun ore hari yang dengannya padat penebaran 75-100 ekor/m2. Selama pemeliharaan, benih diberi pakan berupa pelet halus tiga kali sehari yang dengannya dosis 10% dari bobot tubuh per hari. Seusai dipelihara selama 3 – 4 bulan di dalam happa, benih bisa ditebar di kolam pendederan.
Pakan Seusai PenetasanPemberian pakan bisa dimulai sesudah larva dipindahkan. Pakan berupa cacing rambut (Tubifex sp.), Daphnia sp., Moina sp., ataupun pakan alami lain-lainnya yng sesuai ukurannya. Benih gurame bisa dipelihara di akuarium, bak kayu yng dilapisi plastik, bak tembok ataupun ditebar langsung ke kolam pendederan. Pemeliharaan benih pada wadah terkontrol Perlu dilengkapi yang dengannya aerasi bagi atau bisa juga dikatakan untuk suplai oksigen serta terhindar dari kontak langsung yang dengannya hujan. Pakan awal berupa cacing rambut, Daphnia sp., Moina sp., ataupun sumber protein hewani lain-lainnya. Bahan-bahan nabati bisa mulai diberikan sesudah larva berumur 36-40 hari. Sedangkan pakan buatan (pelet) bisa diberikan yang dengannya menyesuaikan bukaan mulut ikan.Lama pemeliharaan serta benih yng diperoleh antara lain: Benih berumur 40 hari bisa mencapai ukuran 1-2 cm (setara ukuran kuku). Benih berumur 80 hari bisa mencapai ukuran 2-4 cm (setara ukuran jempol). Benih berumur 120 hari bisa mencapai ukuran 4-6 cm (setara ukuran silet). Serta benih berumur 160 hari bisa mencapai ukuran 6-8 cm (setara ukuran korek di warga atau juga bisa dikatakan masyarakat).
Demikianlah analisis perihal pembenihan ikan gurame, disambung yang dengannya tatacara budidaya ikan gurameh


Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2014/08/cara-pembenihan-ikan-gurame.html.

Seputar Cara Pembenihan Ikan Gurame

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Pembenihan Ikan Gurame