Buah Kedondong/ Spondias cythrerea (Buah Unggul Indonesia)

- Oktober 26, 2017

Buah Kedondong/ Spondias cythrerea (Buah Unggul Indonesia)

 

Satu dari sekian banyaknya buah pelengkap asinan ataupun rujak merupakan kedondong (Spondias cythrerea). Buah ini mampu juga dimakan begitu saja menjadi buah pencuci mulut. Di sayangkan, kedondong ini belum mendapatkan perhatian khusus dari yng berwewenang, menjadikan belum diketahui oleh warga atau juga bisa dikatakan masyarakat secara resmi kultivar mana yng sebaiknya dibudidayakan.
Meskipun demikian warga atau juga bisa dikatakan masyarakat penggemar buah-buahan sudah tidak sedikit yng mengetahui kedondong mana yng patut dijadikan unggulan. Umumnya warga atau juga bisa dikatakan masyarakat menyukai kedondong yng manis rasanya serta dagingnya renyah dan tebal ukurannya, selain itu pula kulit buahnya licin serta halus. Kedondong yng mampu dimasukkan dalam kedondong unggulan yakni kedondong karimunjawa, kedondong kendeng, serta kedondong bangkok. Produksinya mampu mencapai 800-900 buah/pohon per tahun.
Kedondong karimunjawa pertama kali didapati di Karimunjawa serta penyebarannya saat ini telah meluas yakni hingga Sumatera, Lombok, Bali, serta sebagainya. Bentuk buahnya bulat lonjong yang dengannya bobot per buah sekitar 0,7-1,0 kg (mampu kita hayalkan besarnya); kulitnya gampang dikupas; dagingnya berwarna putih kekuningan, renyah serta rasanya manis segar tidak banyak asam; bijinya relatif kecil semisal rambutan yang dengannya rambutnya yng kaku serta pendek. Kulit buah berwarna hijau bersemu kuning bila sudah tua serta matang.
Kedondong kendeng, semisal kedondong biasa namun rasanya lebih manis. Bobot per buah antara 0,25-0,5 kg; daging buah berwarna putih kekuning-kuningan serta akan berganti menjadi kuning bila sudah matang, renyah sekali, serta ketebalan daging buahnya 2n3 crp. Kulit agak susah dikupas, berwarna semisal kedondong karimunjawa namun tak begitu licin. Bijinya kecil serta produksinya pun hampir percis yang dengannya kedondong karimunjawa bila umur sudah mencapai sekitar 10 tahunan.
Kedondong bangkok berbeda yang dengannya buah yng ber- inisial bangkok lain-lainnya. Buah ini memanglah benar-benar berasal dari Bangkok. Kehadirannya di Indonesia atas prakarsa Santosa Wijaya, seorang nursery yng tinggal di Jakarta. Buahnya sebesar telur ayam kampung, yang dengannya berat rata-rata 25 gram. Dilihat dari ukurannya memanglah tidak lebih menarik. Akan tetapi keunggulannya terdapat atau terletak pada kegenjahan- nya serta jumlah buahnya. Seusai 3 bulan biji disemaikan, tanaman kecil ini sudah memunculkan bunga-bunganya. Tatkala berumur 6 bulan, pentil hijau tampak bergelantungan. Warna buah berganti kekuningan tatkala umurnya 8-9 bulan. Ratusan buahnya akan tampak bergelantungan, begitu umurnya menginjak setahun. Jumlah buah ini mampu ribuan, sesudah berusia sekitar 4 tahun. Tatkala masih muda, rasanya asam, tak berserat, biji lunak yang dengannya rambut halus. Seusai tua, daging buah renyah yang dengannya rasa tidak banyak asam serta tidak berserat. Biji buahnya tetap lunak, namun rambutnya terasa agak kasar. (http://www.agrosukses.com).

Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2014/08/buah-kedondong-spondias-cythrerea-buah.html.

Seputar Buah Kedondong/ Spondias cythrerea (Buah Unggul Indonesia)

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Buah Kedondong/ Spondias cythrerea (Buah Unggul Indonesia)